Terima Kasih China! Harga Batu Bangkit Usai Jatuh 3 Hari
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara akhirnya menguat usai kejatuhan selama tiga hari beruntun. Peningkatan signifikan dalam pengangkutan batubara Mongolia ke China pada bulan Oktober mendorong penguatan harga batu bara.
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Rabu (23/10/2024) harga batu bara acuan ICE Newscastle menguat 0,69% di level di US$ 145 per ton. Penguatan tersebut mematahkan pelemahan harga batu bara selama tiga hari beruntun.
Pengangkutan batu bara harian dengan truk-truk Mongolia ke China kembali dilakukan pada pertengahan Oktober setelah hujan lebat mengganggu logistik pada awal September. Pemulihan ini telah menyebabkan peningkatan ketersediaan pasokan batu bara metalurgi di China, menurut sumber pada tanggal 21 Oktober.
Selama pekan lalu yang berakhir pada tanggal 18 Oktober, jumlah truk yang mengangkut batu bara Mongolia ke China melalui pelabuhan darat Ganqimaodu melebihi 1.000, dibandingkan dengan sekitar 700 truk pada awal September, menurut konsultan yang berpusat di Shanghai, SDIC Essence Futures dan Asosiasi Riset Ekonomi Batubara China.
Dikutip dari Reuters, Asosiasi Riset Ekonomi Batubara China.Pada awal September, pengangkutan batu bara ke China terdampak oleh hujan lebat di Mongolia, yang memperlambat pergerakan batu bara, menurut sumber.
Situasi ini disertai dengan kurangnya kapasitas penyimpanan di gudang-gudang yang diawasi di pelabuhan Ganqimaodu. Selain itu, para pedagang enggan melakukan pembelian, sehingga berdampak pada pengangkutan batu bara Mongolia selama periode tersebut.
analis dari konsultan Ruida Futures yang berbasis di China mengatakan pasokan batu bara Mongolia baru-baru ini membaik, yang juga menyebabkan peningkatan stok batu bara di China. Pasokan batu bara metalurgi China untuk minggu yang berakhir pada 18 Oktober membaik, dengan tingkat operasi tambang utama mencapai 87,2%, naik 0,2% dari minggu sebelumnya.
Rata-rata produksi harian mencapai 1,97 juta metrik ton, meningkat 5.000 metrik ton dari minggu sebelumnya, menambah tekanan pada gudang batu bara.
Total stok batu bara metalurgi di China mencapai 21,04 juta metrik ton untuk minggu ini, naik 2,2 juta metrik ton dibandingkan tahun sebelumnya, karena peningkatan inventaris di antara pengguna akhir dan di pelabuhan, menurut konsultan East Asia Futures (EAF).