Mengintip Megahnya Tambang Batu Bara Terbesar di Kalimantan Timur: PT Kaltim Prima Coal
TIMENEWS.CO.ID - Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur, operasionalnya yang luas dan modern menjadikannya simbol industri tambang Indonesia di tingkat internasional.
Tambang batu bara di Kalimantan Timur, dengan penggunaan teknologi canggih dan manajemen lingkungan yang berkelanjutan, KPC tidak hanya berfokus pada eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai program CSR.
Berikut ini adalah mengintip megahnya tambang Batu Bara terbesar di Kalimantan Timur, PT Kaltim Prima Coal. Dilansir TIMENEWS.CO.ID - Pada Senin 18 November 2024, melalui kanal YouTube@Dendy interval.
Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur ini menjadi pilar penting dalam mendukung perekonomian nasional.
Khususnya sektor energi, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai produsen batu bara utama dunia.
Sangatta, sebuah wilayah di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Menjadi rumah bagi tambang batu bara terbesar di Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Beroperasi sejak tahun 1982, tambang ini membentang di lahan seluas 84.938 hektar.
Saat ini, PT KPC dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk sebesar 50%, Tata Power asal India 30%, dan China Investment Corporation sebesar 19%.
Fasilitas Lengkap di Kawasan Tambang :
Beroperasi layaknya kota mandiri, kawasan tambang KPC di Sangatta menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap.
Mulai dari perumahan untuk karyawan, sekolah, hingga sarana olahraga.
Terdapat pula sebuah bandara kecil di dalam area tambang untuk mendukung mobilitas.
Jumlah total karyawan KPC mencapai lebih dari 20.000 orang, termasuk 4.500 karyawan tetap dan puluhan ribu tenaga kontraktor dari perusahaan seperti Pamapersada Nusantara.
Tambang ini juga memiliki pelabuhan sendiri untuk mengirimkan batu bara langsung ke pembeli.
Menjadikan efisiensi operasional salah satu keunggulannya.
Selain itu, KPC mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 59 megawatt.
Sebanyak 18 megawatt di antaranya disuplai ke PLN untuk mendukung kebutuhan listrik masyarakat desa sekitar.
Produksi Batu Bara yang Mendominasi Nasional :
PT KPC menjadi raksasa dalam produksi batu bara nasional.
Pada tahun 2018, perusahaan ini mencatat produksi sekitar 58 juta ton, menjadikannya pemimpin industri batu bara di Indonesia.
Dengan teknologi dan manajemen modern, KPC terus berkontribusi pada kebutuhan energi dalam dan luar negeri.
Reklamasi dan Pemanfaatan Lahan Pascatambang
Setelah eksplorasi selesai, KPC melakukan reklamasi dengan mengembalikan kontur lahan serta menanam kembali vegetasi.
Salah satu area bekas tambang yang menarik perhatian adalah Telaga Batu Arang.
Lokasi ini memiliki pemandangan yang menakjubkan dan potensi besar untuk dijadikan destinasi wisata.
Meskipun belum dibuka untuk umum, Telaga Batu Arang telah menunjukkan bagaimana reklamasi bekas tambang dapat menghasilkan manfaat baru.
Komitmen terhadap Lingkungan dan Komunitas Lokal :
KPC juga mengedepankan penggunaan energi terbarukan dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B20 untuk operasional alat berat dan kendaraan.
Selain itu, perusahaan ini aktif dalam mendukung pengembangan komunitas lokal.
Seperti penyediaan listrik dan pengelolaan lingkungan Sangatta.
Dengan tambang PT KPC-nya, adalah bukti nyata bagaimana eksplorasi sumber daya alam dapat dikelola secara profesional.
Dengan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Megahnya fasilitas dan kontribusi KPC terhadap Indonesia menjadikannya simbol kemajuan industri tambang nasional.